DOMPU – Seorang perawat di RSUD Dompu, Nusa Tenggara Barat, dikabarkan hilang setelah terseret ombak saat sedang swafoto (selfie) di objek Wisata Air Panas di Nanga Doro, Desa Hu'u, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Sabtu (29/4/2017). Korban yang diketahui bernama Rio (26), sejak Jumat 28 April 2017, berkemah menikmati libur panjang di lokasi wisata tersebut bersama enam rekannya.
Seketika ombak pantai selatan yang dikenal cukup ganas itu pun, langsung menelan rio yang saat itu sedang selfie di bibir tebing pantai. Kapolsek Hu'u, Ipda Rusdin, membenarkan peristiwa tersebut. Dijelaskannya pula, korban berkemah di lokasi itu bersama enam rekannya. Namun menjelang pagi, korban bersama tiga rekannya berniat mengambil gambar sunrise yang berhadapan langsung dengan laut lepas.
"Memang objek wisata Air Hangat tersebut cukup terkenal dengan lokasi penampakan sunrise yang menawan dan ombaknya pula dikenal cukup ganas. Dari informasi yang kami peroleh, korban terseret ombak sekitar pukul 10.00 wita. Namun sebelumnya, korban sempat diingatkan oleh rekannya agar tidak terlalu masuk karena gelombangnya tinggi, tapi tak diindahkan," ungkap Rusdin.
Menurut rekannya, lanjut Rusdin, saat itu korban sedang berpose untuk selfie. Tiba-tiba ombak datang dan menghantam batu tempat korban berdiri di atasnya. Dua rekan korban yang melihat langsung kondisi itu tidak sempat melakukan pertolongan karena ombak terlalu tinggi.
Akibat panik, akhirnya beberapa rekan korban berinisiatif melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Hu'u. Mendapat laporan, Polsek Hu'u langsung berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Dompu dan Pos SAR Bima untuk melakukan pencarian. Namun karena gelombang masih tinggi dan ekstrem, pencarian hanya sebatas penyisiran di pinggir pantai. "Kita belum bisa melakukan penyisiran di dalam gua, karena air masih tinggi. Kemungkinan korban terjebak didalamnya," imbuhnya.
Di lokasi Tim SAR dan Kepolisian bersama BPBD, hanya menemukan sandal dan topi milik korban. Sementara pencarian korban terpaksa dihentikan lantaran kondisi yang tidak memungkinkan. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi, saat air surut.
Sementara itu, di rumah duka di Kelurahan Bali Satu, Kecamatan Dompu, hingga sabtu malam ini sudah dipenuhi warga dan sanak keluarga sejak kabar hilangnya korban yang terseret ombak. Keluarga berharap, korban bisa ditemukan dengan selamat. "Kabar yang kami terima, masih simpang siur. Kami berharap anak kami bisa ditemukan dengan selamat," kata orangtua korban, Nardo.
Sumber : https://today.line.me/id/article/0d8ca696b41ea73558c49c2ae2a0726ebd928bcb091d5aa435455b95f35f6f9d
Seketika ombak pantai selatan yang dikenal cukup ganas itu pun, langsung menelan rio yang saat itu sedang selfie di bibir tebing pantai. Kapolsek Hu'u, Ipda Rusdin, membenarkan peristiwa tersebut. Dijelaskannya pula, korban berkemah di lokasi itu bersama enam rekannya. Namun menjelang pagi, korban bersama tiga rekannya berniat mengambil gambar sunrise yang berhadapan langsung dengan laut lepas.
"Memang objek wisata Air Hangat tersebut cukup terkenal dengan lokasi penampakan sunrise yang menawan dan ombaknya pula dikenal cukup ganas. Dari informasi yang kami peroleh, korban terseret ombak sekitar pukul 10.00 wita. Namun sebelumnya, korban sempat diingatkan oleh rekannya agar tidak terlalu masuk karena gelombangnya tinggi, tapi tak diindahkan," ungkap Rusdin.
Menurut rekannya, lanjut Rusdin, saat itu korban sedang berpose untuk selfie. Tiba-tiba ombak datang dan menghantam batu tempat korban berdiri di atasnya. Dua rekan korban yang melihat langsung kondisi itu tidak sempat melakukan pertolongan karena ombak terlalu tinggi.
Akibat panik, akhirnya beberapa rekan korban berinisiatif melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Hu'u. Mendapat laporan, Polsek Hu'u langsung berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Dompu dan Pos SAR Bima untuk melakukan pencarian. Namun karena gelombang masih tinggi dan ekstrem, pencarian hanya sebatas penyisiran di pinggir pantai. "Kita belum bisa melakukan penyisiran di dalam gua, karena air masih tinggi. Kemungkinan korban terjebak didalamnya," imbuhnya.
Di lokasi Tim SAR dan Kepolisian bersama BPBD, hanya menemukan sandal dan topi milik korban. Sementara pencarian korban terpaksa dihentikan lantaran kondisi yang tidak memungkinkan. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi, saat air surut.
Sementara itu, di rumah duka di Kelurahan Bali Satu, Kecamatan Dompu, hingga sabtu malam ini sudah dipenuhi warga dan sanak keluarga sejak kabar hilangnya korban yang terseret ombak. Keluarga berharap, korban bisa ditemukan dengan selamat. "Kabar yang kami terima, masih simpang siur. Kami berharap anak kami bisa ditemukan dengan selamat," kata orangtua korban, Nardo.
Sumber : https://today.line.me/id/article/0d8ca696b41ea73558c49c2ae2a0726ebd928bcb091d5aa435455b95f35f6f9d