Obesitas atau kelebihan berat badan dapat menimbulkan banyak risiko kesehatan bagi seseorang, termasuk juga menyebabkan sulit hamil. Apabila ia mengalami kehamilan sekalipun, akan lebih banyak risiko penyakit yang diderita. Hal tersebut dikatakan oleh Profesor Obsetri dan Ginekologi dari Universitas Indonesia, Biran Affandi.
Hal tersebut lebih disebabkan oleh tidak teraturnya masa ovulasi yang kerap dikeluhkan oleh wanita yang mengalami obesitas.
“Orang kegemukan cenderung sulit hamil karena ovulasi tidak teratur,” jelas Prof. Biran.
Umumnya dokter atau pihak medis akan memberi saran pada wanita yang kesulitan untuk memiliki anak akibat obesitas, dengan menurunkan berat badan mereka. Ini memang akan memakan waktu sedikit lama.
Lemak yang menumpuk di tubuh dapat memengaruhi hormon yang diproduksi pada proses pembuahan sel telur dan sperma. Akibatnya proses pembuahan jadi sulit terjadi karena hormon yang dibutuhkan kurang.
Bila terjadi pembuahan pun maka bayi mempunyai risiko keguguran atau lahir lebih cepat dari seharusnya (prematur). Hal itu menyebabkan kehamilan yang dialami oleh penderita obesitas jadi berisiko tinggi.
Wanita hamil dengan obesitas umumnya lebih banyak keluhan, dibanding dengan wanita yang tidak mengalami obesitas. Sehingga frekuensi kunjungan mereka ke dokter juga lebih sering jika dibanding dengan wanita yang normal berat badannya, jelas Biran lagi.
Karena itu penting bagi wanita yang menginginkan kehamilan untuk menjaga berat badan ke angka normal, menghindari obesitas serta menjaga asupan makanan lebih sehat dengan menghindari lemak.
Sumber : http://sidomi.com
Hal tersebut lebih disebabkan oleh tidak teraturnya masa ovulasi yang kerap dikeluhkan oleh wanita yang mengalami obesitas.
“Orang kegemukan cenderung sulit hamil karena ovulasi tidak teratur,” jelas Prof. Biran.
Umumnya dokter atau pihak medis akan memberi saran pada wanita yang kesulitan untuk memiliki anak akibat obesitas, dengan menurunkan berat badan mereka. Ini memang akan memakan waktu sedikit lama.
Lemak yang menumpuk di tubuh dapat memengaruhi hormon yang diproduksi pada proses pembuahan sel telur dan sperma. Akibatnya proses pembuahan jadi sulit terjadi karena hormon yang dibutuhkan kurang.
Bila terjadi pembuahan pun maka bayi mempunyai risiko keguguran atau lahir lebih cepat dari seharusnya (prematur). Hal itu menyebabkan kehamilan yang dialami oleh penderita obesitas jadi berisiko tinggi.
Wanita hamil dengan obesitas umumnya lebih banyak keluhan, dibanding dengan wanita yang tidak mengalami obesitas. Sehingga frekuensi kunjungan mereka ke dokter juga lebih sering jika dibanding dengan wanita yang normal berat badannya, jelas Biran lagi.
Karena itu penting bagi wanita yang menginginkan kehamilan untuk menjaga berat badan ke angka normal, menghindari obesitas serta menjaga asupan makanan lebih sehat dengan menghindari lemak.
Sumber : http://sidomi.com