Tubuhnya mungil pada bayi dan sistem kekebalan tubuh yang belum terbentuk dengan sempurna, membuat penyakit dan masalah kesehatan akan senantiasa menjadi ancaman yang besar yang mudah menyerang mereka.
Untuk itulah, orangtua harus pintar dan siaga dalam menjaga kesehatan dan mengupayakan segala hal agar masalah kesehatan tidak mudah menyerang buah hati mereka yang masih begitu kecil.
Selain itu, gangguan kesehatan yang menyerang anak bayi seringkali membuat orangtua khawatir dan tidak tega melihat kondisi mereka yang kepayahan menahan rasa sakit yang dialaminya. Belum lagi, anak-anak bayi belum mampu mengutarakan apa yang dirasakannya, termasuk dengan keluhan yang mereka alami.
Tidak seperti orang dewasa yang mengalami sakit, dimana mereka akan dengan mudah mengatakan apa yang dikeluhkannya. Anak-anak bayi mungkin hanya akan berubah menjadi rewel dan terus-terusan menangis dengan kondisi ini. Hal inilah yang seringkali membuat orangtua menjadi bingung dan panik dengan tangisan yang dialami oleh bayi mereka.
Nah, disinilah peran anda sebagai orangtua mungkin akan dituntut lebih ekstra dan lebih siaga. Karena bayi kecil anda belum mampu mengutarakan apa yang dirasakannya, maka orangtua perlu menjadi lebih siaga dan lebih peka terhadap apa yang dialami buah hatinya.
Tidak mudah memang menarik kesimpulan saat si buah hati menangis atau menjadi rewel. Hanya saja, satu hal yang pasti dari kondisi ini adalah sesuatu yang tidak beres terjadi dengan buah hati anda. Selain itu, umumnya beberapa gejala atau hal yang tidak lazim akan ditunjukan oleh si kecil yang mengalami keluhan kesehatan. Misalkan dengan melakukan sesuatu yang tidak biasanya dilakukan atau menunjukan perasaan yang tidak nyaman pada saat melakukan rutinitasnya. Hal inilah yang akan dapat menjadi acuan untuk orangtua segera mengkonsultasikan kondisi yang dialami oleh si buah hati ke dokter.
Ya, pada saat si kecil sakit sebaiknya jangan sembarang mengatasi atau mengobati si buah hati seorang diri dengan memberikan sembarang jamu atau obat-obatan tanpa resep dari dokter. Ketahui, bayi anda masih begitu kecil tubuhnya tidak akan mampu mencerna berbagai bahan atau benda asing yang masuk kedalam tubuhnya, termasuk dengan obat-obatan yang sembarang.
Untuk itulah, bawa segera buah hati yang sakit ke dokter. Didokter, diagnosa yang tepat akan bisa diberikan pada si kecil sehingga penanganan yang tepat dengan pemberian obat yang jelas akan bisa diberikan dengan lebih baik guna mengembalikan kondisinya agar menjadi lebih pulih.
Nah, selesai dari dokter dan mendapatkan beberapa jenis obat yang diberikan umumnya masalah tidak selesai sampai disana. Anda mungkin akan dihadapkan pada masalah pemberian obat pada buah hati anda yang masih begitu kecil. Apalagi jika ini adalah saat pertama anda memberikan obat pada mereka.
Ya, kegiatan memberikan obat pada anak bayi seringkali menjadi saat yang mendebarkan sekaligus menegangkan. Betapa tidak, ketakutan bila anak tersedak, kekhawatiran anak tidak suka dengan jenis obat yang diberikan, ketakutan bila anda tidak bisa mengendalikan si kecil pada saat memberikan obat sampai dengan khawatir bila obat yang diberikan rupanya tidak cocok untuk buah hati anda. Beberapa permasalah ini seringkali menjadi rentetan kekhawatiran yang membendungi benak orangtua pada saat hendak memberikan obat pada bayi mereka.
Selain itu, meski obat anak-anak sudah diberikan pemanis agar tidak terasa pahit berlebihan, akan tetapi rasa pahit yang tersembunyi masih saja dapat dirasakan oleh lidah sensitif si bayi. Tak heran meskipun diusianya yang masih begitu kecil, anak bayi sudah mampu menolak meminum obat. Dengan pintarnya mereka akan melakukan aksi tutup mulut atau menggeliat dan bahkan mengamuk saat diberikan obat.
Lantas adakah cara yang efektif dan aman dalam memberikan obat pada anak bayi? Nah, untuk lebih jelasnya lagi, mari simak beberapa trik aman dalam memberikan obat pada bayi dibawah ini.
1. Pastikan Anda Memberikannya Sesuai dengan Dosis
Seorang pakar menyatakan bahwa kesalahan paling besar dalam memberikan obat pada anak, terutama bayi adalah kesalahan yang dilakukan pada saat memberikan dosis obat pada anak. Dengan demikian, bukan mempercepat penyembuhan hal ini malah seringkali menimbulkan masalah baru pada anak-anak. Untuk itulah, orangtua perlu dengan jeli dan waspada dalam mempelajari atau mengingat jumlah obat yang diberikan pada anak-anak.
Biasanya anak-anak akan diberikan obat dalam bentuk sirup agar memudahkan mereka untuk mencerna obat yang diberikan. Untuk itulah, sebelum memulai memberikan jenis obat-obatan ini sebaiknya periksalah dan pelajari dengan betul berapa takaran dan jumlah yang harus diberikan pada buah hati anda. Nah, berikut ini adalah beberapa poin yang harus diperhatikan dalam memberikan obat pada buah hati:
Baca dengan seksama label obat dengan hati-hati. Bila perlu yakinkan diri anda dengan menyamakan perpeksi anda dengan orang lain.
Cek kembali dosis/jumlah obat yang harus diberikan, apakah diberikan berdasarkan usia anak atau berdasarkan berat badannya.
Baca semua aturan pemberian obat. Penjelasan ini umumnya ada dan tercantum dalam kemasan atau kotak obat. Adapula lembaran yang terutulis dan disisipkan didalam dus kemasan obat.
Berikan obat sesuai dengan waktunya, misalkan apakah obat harus diberikan sesudah atau sebelum makan.
Pelajari cara memberikan obat. Apakah obat tersebut dihancurkan, diencerkan atau diteteskan.
Pahami betul kapan atau seperti apa frekuensi pemberian obat. Apakah diberikan seriap 8 jam sekali, pada jam-jam makan si kecil, atau pada saat si kecil mengalami kondisi-kondisi tertentu.
Hal ini penting sekali dilakukan, sebab anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Mereka akan lebih sensitif terhadap obat dibandingkan orang dewasa. Apabila anda melakukan kesalahan dalam memberikan dosis, maka obat tersebut aka berbahaya untuk mereka atau bahkan malah membaut mereka kebal dengan jenis obat tersebut.
2. Sebaiknya Gunakan Takaran Obat yang Disertakan
Agar pemberian dosis pada si kecil tepat, maka sebaiknya jangan mengganti takaran obat dengan sendok yang biasa digunakan. Sebaliknya, gunakan takaran obat yang umumnya telah disertakan dalam kemasan obat. Bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti pipet, suntikan, cup pengukur atau ada juga yang berbentuk sendok plastik.
Jangan pernah menggunakan sendok teh untuk memperkirakan takaran obat yang diberikan pada si kecil. Sebab takaran ini bisa jadi tidak akurat. Bila tidak ada alat pengukur yang disertakan dalam obat, maka sebaiknya bertanyalah pada apoteker, takaran apa yang sebaiknya digunakan dan boleh digunakan.
3. Pahami Betul Aturan Pemberian Obat
Sebaiknya ikuti petunjuk pemakaian yang tertera dalam kemasan guna memastikan bahwa anda sudah memberikan obat dengan cara yang benar pada si kecil. Selain itu, aturan yang tertera dalam kemasan tentunya sudah melalui pertimbangan dan pengukuran yang pasti. Sehingga demikian kinerja obat akan berjalan lebih efektif apabila anda mengikuti aturan tersebut.
Aturan seperti jumlah cairan untuk mengencerkan, cara pemberian obat (seperti misalkan apakah perlu dihancurkan dulu sebelum diberikan, apakah konsumsi obat harus dilakukan saat perut kosong dan lain sebagainya). Bukan hanya itu, aturan lain yang juga harus diperharikan adalah jeda waktu pemberian obat pertama dan selanjutnya adalah hal penting yang harus diperhatikan.
4. Biasakan Bertanya
Jangan pernah merasa sungkan atau enggan bertanya pada dokter atau apaoteker bila anda menemukan kesulitan atau ketidak pahaman dalam memberikan obat pada bayi. Sebab hal ini akan menjadi penunjang anda dalam mencapai keberhasilan dari obat yang diberikan.
Bila perlu, maka tidak ada salahnya untuk membuat daftar pertanyaan sebelum anda berangkat menemui dokter. Nah, berikut ini beberapa pertanyaan yang mungkin perlu anda pertimbangkan untuk ditanyakan:
Apa guna obat yang diresepkan?
Bagaimana bila ada dosis yang terlewat?
Bisakah Dokter menjelaskan dosis obat ini kepada kami?
Bisakah obat tersebut dicampur dengan susu atau makanan si kecil?Jika ya, jenis makanan apa saja yang diperbolehkan?
Seberapa cepat obat akan mulai bereaksi?
Adakah efek samping yang mungkin timbul?
Bila rupanya bayi menumpahkan sebagian obat yang diberikan, perlukah saya menambahkan obat tersebut untuk ia minum?
Beberapa pertanyaan ini mungkin perlu anda tanyakan pada dokter agar anda tidak menghadapi kebingungan bila anda menghadapi beberapa kondisi yang tidak terduga.
5. Campurkan dengan Makanan Lain
Umumnya, anak-anak tidak suka dengan minum obat, terlebih lagi bila rasa dari obat yang diberikan pahit. Nah, salah satu trik dalam memberikan obat guna mengakali mereka agar mau mengkonsumsinya adalah dengan mencampurkannya pada beberapa makanan tertentu.
Untuk hal ini, orangtua bisa menanyakan hal ini terlebih dahulu pada dokter atau apoteker yang memberikan resep. Bila bayi anda masih mengkonsumsi ASI atau biasanya susu formula, maka tanyakan apakah mungkin bila obat tersebut dicampurkan kedalam ASI atau pada susu formula yang biasa anda berikan pada mereka.
Selain itu, anda juga bisa menggunakan alat bantu lain untuk memberikan obat pada si buah hati. Seperti misalkan dengan memberikan melalui suntikan oral atau pipet. Dengan menggunakan alat bantu ini anda bisa memasukkan obat pada mulut si bayi dengan lebih mudah dibandingkan hanya dengan menggunakan sendok.
6. Berikan dengan Tepat
Pada saat memberikan obat pada si kecil dan anda sudah melihat aksi perlawanan dari buah hati yang menolak diberikan obat. Maka pintar-pintarlah dalam mensiasati hal ini. Selain itu, selalu berikan obat dengan tepat, yakni dengan memberikannya lewat sudut mulu. Apabila anda memberikannya dari arah depan, maka ada kemungkinan si kecil akan menyemburkan obat yang diberikan yang pada akhirnya obat akan terbuang dengan sia-sia.
7. Pegang dengan Erat
Si kecil yang menolak diberikan obat, umumnya akan melakukan segala cara agar orangtua mengurungkan niatnya untuk memberikan apa yang tidak mereka inginkan. Termasuk mungkin meronta, menangis, ngamuk dan lain sebagainya.
Untuk itu, orangtua bisa memegangi mereka dengan erat-erat, namun tidak terlalu keras sampai menyakiti si bayi. Jika si bayi masih meronta, maka tunggulah sebentar sampai ia menjadi agak tenang. Jangan pernah memaksakan dengan terus menekan si buah hati. Salah-salah hal ini malah akan membuat si bayi trauma mengkonsumsi obat. Selain itu, pastikan pula bila tubuhnya tegak agar jangan sampai ia tersedak.
8. Mintalah Bantuan Oranglain
Bila anda merasakan kesulitan dan kewalahan mengatasi si kecil seorang diri, maka jangan sungkan meminta bantuan orang lain agar tidak membahayakan si kecil. Minta bantuan orangtua atau pengasu anda saat anda tidak kuat menahan si kecil yang mengamuk.
Selain itu, anda bisa meminta mereka untuk menggedong si kecil dan mengalihkan perhatian mereka sementara anda memasukkan obat kedalam mulutnya. Nah, pada saat ini silahkan manfaatkan waktu agar anda bisa memasukkan obat dengan baik kedalam mulutnya. Setelah itu, alihkan dengan memberikan air putih untuk menghilangkan rasa pahit yang ditinggalkan obat dalam mulutnya.
9. Gunakan Bantuan Pipet
Penggunaan pipet atau dropper obat pada bayi akan dapat bekerja dengan lebih baik dibandingkan pada saat anda hanya menggunakan sendok atau takaran biasa. Usaha bayi dalam menolak pada saat diberikan obat akan membuatnya melakukan banyak hal. Mulai dari usaha yang lucu sampai dengan perlakuan yang cukup membuat anda kewalahan. Akan tetapi satu hal yang pasti, pada saat obat tersebut sampai ke mulutnya, anak bayi akan cendrung melakukan usaha untuk bisa memuntahkannya kembali.
Nah, disinilah anda harus pintar-pintar dalam mensiasati agar bagaimana obat tersebut bisa sampai ke tubuhnya dengan baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan alat bantu pipet. Alat ini adalah penakar obat dengan bentuk pipa yang disertai dengan karet yang memungkinkan anda menarik sejumlah obat yang dibutuhkan.
Hanya saja, untuk alat penakar ini obat yang didapat digunakan hanyalah obat cair sehingga obat pil atau yang dihancurkan dalam bentuk serbuk tidak akan bisa diaplikasikan dengan menggunakan pipet.
Dengan menggunakan pipet obat akan lebih mudah "menyusup" meski si kecil mencoba menutup rapat-rapat mulutnya. Pemberian obat dengan menggunakan pipet pun akan membantu memudahkan bayi yang masih belum belajar menelan sesuatu dari sendok.
Untuk mendapatkan alat ukur ini biasanya anda akan bisa mendapatkannya langsung dari kemasan obat. Meski beberapa obat tidak menyertakan alat ini, anda bisa membelinya di apotek.
10. Perhatikan Langkah Memberikan Obat
Baringkan si kecil di punggungnya. Jika memungkinkan mintalah bantuan pasangan atau baby sitter untuk memegangi kedua tangan si kecil dan tahan si kecil tepat diatas bagian pinggulnya. Cara ini akan membantu anda orangtua agar anda dapat menahan si buah hati untuk tidak membalikan tubuhnya pada saat ia menolak meminum obat yang anda berikan.
Selain itu, tegakan kepala si kecil sedikit. Hal ini dilakukan agar si kecil tidak tersedak pada saat ia menenggak obat yang anda berikan pada mereka. Perhatikan segala kemungkinan yang akan membahayakan si kecil pada saat anda memberikan pengobatan. Untuk itulah, bantuan dari oranglain akan sangat membantu anda.
11. Perhatikan Hal Penting
Dalam memberikan obat pada si bayi sebaiknya perhatikan beberapa hal yang akan membahayakan kesehatan mereka setelah mengkonsumsi obat yang diberikan. Hal ini dikarenakan ada sebagian anak bayi yang tidak cocok dengan jenis obat tertentu atau mengalami kendalam dengan obat yang diberikan. Perhatikan beberapa hal ini jika:
Muncul gejala alergi, maka hentikan pemberian obat dan segera konsultasikan kondisi si buah hati ke dokter
Bila dokter memberikan obat jenis antibiotik, maka berikan obat sampai habis meski anda menemukan kondisinya sudah lebih baik.
Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter bila anda hendak memberikan perubahan pada obat yang anda berikan
Hindari pemberian obat yang tidak jelas.
Demikian beberapa hal yang dapat dilakukan dalam memberikan obat pada bayi yang aman. Semoga bermanfaat.
Sumber : http://bidanku.com/trik-berikan-obat-pada-bayi-yang-aman
Untuk itulah, orangtua harus pintar dan siaga dalam menjaga kesehatan dan mengupayakan segala hal agar masalah kesehatan tidak mudah menyerang buah hati mereka yang masih begitu kecil.
Selain itu, gangguan kesehatan yang menyerang anak bayi seringkali membuat orangtua khawatir dan tidak tega melihat kondisi mereka yang kepayahan menahan rasa sakit yang dialaminya. Belum lagi, anak-anak bayi belum mampu mengutarakan apa yang dirasakannya, termasuk dengan keluhan yang mereka alami.
Tidak seperti orang dewasa yang mengalami sakit, dimana mereka akan dengan mudah mengatakan apa yang dikeluhkannya. Anak-anak bayi mungkin hanya akan berubah menjadi rewel dan terus-terusan menangis dengan kondisi ini. Hal inilah yang seringkali membuat orangtua menjadi bingung dan panik dengan tangisan yang dialami oleh bayi mereka.
Nah, disinilah peran anda sebagai orangtua mungkin akan dituntut lebih ekstra dan lebih siaga. Karena bayi kecil anda belum mampu mengutarakan apa yang dirasakannya, maka orangtua perlu menjadi lebih siaga dan lebih peka terhadap apa yang dialami buah hatinya.
Tidak mudah memang menarik kesimpulan saat si buah hati menangis atau menjadi rewel. Hanya saja, satu hal yang pasti dari kondisi ini adalah sesuatu yang tidak beres terjadi dengan buah hati anda. Selain itu, umumnya beberapa gejala atau hal yang tidak lazim akan ditunjukan oleh si kecil yang mengalami keluhan kesehatan. Misalkan dengan melakukan sesuatu yang tidak biasanya dilakukan atau menunjukan perasaan yang tidak nyaman pada saat melakukan rutinitasnya. Hal inilah yang akan dapat menjadi acuan untuk orangtua segera mengkonsultasikan kondisi yang dialami oleh si buah hati ke dokter.
Ya, pada saat si kecil sakit sebaiknya jangan sembarang mengatasi atau mengobati si buah hati seorang diri dengan memberikan sembarang jamu atau obat-obatan tanpa resep dari dokter. Ketahui, bayi anda masih begitu kecil tubuhnya tidak akan mampu mencerna berbagai bahan atau benda asing yang masuk kedalam tubuhnya, termasuk dengan obat-obatan yang sembarang.
Untuk itulah, bawa segera buah hati yang sakit ke dokter. Didokter, diagnosa yang tepat akan bisa diberikan pada si kecil sehingga penanganan yang tepat dengan pemberian obat yang jelas akan bisa diberikan dengan lebih baik guna mengembalikan kondisinya agar menjadi lebih pulih.
Nah, selesai dari dokter dan mendapatkan beberapa jenis obat yang diberikan umumnya masalah tidak selesai sampai disana. Anda mungkin akan dihadapkan pada masalah pemberian obat pada buah hati anda yang masih begitu kecil. Apalagi jika ini adalah saat pertama anda memberikan obat pada mereka.
Ya, kegiatan memberikan obat pada anak bayi seringkali menjadi saat yang mendebarkan sekaligus menegangkan. Betapa tidak, ketakutan bila anak tersedak, kekhawatiran anak tidak suka dengan jenis obat yang diberikan, ketakutan bila anda tidak bisa mengendalikan si kecil pada saat memberikan obat sampai dengan khawatir bila obat yang diberikan rupanya tidak cocok untuk buah hati anda. Beberapa permasalah ini seringkali menjadi rentetan kekhawatiran yang membendungi benak orangtua pada saat hendak memberikan obat pada bayi mereka.
Selain itu, meski obat anak-anak sudah diberikan pemanis agar tidak terasa pahit berlebihan, akan tetapi rasa pahit yang tersembunyi masih saja dapat dirasakan oleh lidah sensitif si bayi. Tak heran meskipun diusianya yang masih begitu kecil, anak bayi sudah mampu menolak meminum obat. Dengan pintarnya mereka akan melakukan aksi tutup mulut atau menggeliat dan bahkan mengamuk saat diberikan obat.
Lantas adakah cara yang efektif dan aman dalam memberikan obat pada anak bayi? Nah, untuk lebih jelasnya lagi, mari simak beberapa trik aman dalam memberikan obat pada bayi dibawah ini.
1. Pastikan Anda Memberikannya Sesuai dengan Dosis
Seorang pakar menyatakan bahwa kesalahan paling besar dalam memberikan obat pada anak, terutama bayi adalah kesalahan yang dilakukan pada saat memberikan dosis obat pada anak. Dengan demikian, bukan mempercepat penyembuhan hal ini malah seringkali menimbulkan masalah baru pada anak-anak. Untuk itulah, orangtua perlu dengan jeli dan waspada dalam mempelajari atau mengingat jumlah obat yang diberikan pada anak-anak.
Biasanya anak-anak akan diberikan obat dalam bentuk sirup agar memudahkan mereka untuk mencerna obat yang diberikan. Untuk itulah, sebelum memulai memberikan jenis obat-obatan ini sebaiknya periksalah dan pelajari dengan betul berapa takaran dan jumlah yang harus diberikan pada buah hati anda. Nah, berikut ini adalah beberapa poin yang harus diperhatikan dalam memberikan obat pada buah hati:
Baca dengan seksama label obat dengan hati-hati. Bila perlu yakinkan diri anda dengan menyamakan perpeksi anda dengan orang lain.
Cek kembali dosis/jumlah obat yang harus diberikan, apakah diberikan berdasarkan usia anak atau berdasarkan berat badannya.
Baca semua aturan pemberian obat. Penjelasan ini umumnya ada dan tercantum dalam kemasan atau kotak obat. Adapula lembaran yang terutulis dan disisipkan didalam dus kemasan obat.
Berikan obat sesuai dengan waktunya, misalkan apakah obat harus diberikan sesudah atau sebelum makan.
Pelajari cara memberikan obat. Apakah obat tersebut dihancurkan, diencerkan atau diteteskan.
Pahami betul kapan atau seperti apa frekuensi pemberian obat. Apakah diberikan seriap 8 jam sekali, pada jam-jam makan si kecil, atau pada saat si kecil mengalami kondisi-kondisi tertentu.
Hal ini penting sekali dilakukan, sebab anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Mereka akan lebih sensitif terhadap obat dibandingkan orang dewasa. Apabila anda melakukan kesalahan dalam memberikan dosis, maka obat tersebut aka berbahaya untuk mereka atau bahkan malah membaut mereka kebal dengan jenis obat tersebut.
2. Sebaiknya Gunakan Takaran Obat yang Disertakan
Agar pemberian dosis pada si kecil tepat, maka sebaiknya jangan mengganti takaran obat dengan sendok yang biasa digunakan. Sebaliknya, gunakan takaran obat yang umumnya telah disertakan dalam kemasan obat. Bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti pipet, suntikan, cup pengukur atau ada juga yang berbentuk sendok plastik.
Jangan pernah menggunakan sendok teh untuk memperkirakan takaran obat yang diberikan pada si kecil. Sebab takaran ini bisa jadi tidak akurat. Bila tidak ada alat pengukur yang disertakan dalam obat, maka sebaiknya bertanyalah pada apoteker, takaran apa yang sebaiknya digunakan dan boleh digunakan.
3. Pahami Betul Aturan Pemberian Obat
Sebaiknya ikuti petunjuk pemakaian yang tertera dalam kemasan guna memastikan bahwa anda sudah memberikan obat dengan cara yang benar pada si kecil. Selain itu, aturan yang tertera dalam kemasan tentunya sudah melalui pertimbangan dan pengukuran yang pasti. Sehingga demikian kinerja obat akan berjalan lebih efektif apabila anda mengikuti aturan tersebut.
Aturan seperti jumlah cairan untuk mengencerkan, cara pemberian obat (seperti misalkan apakah perlu dihancurkan dulu sebelum diberikan, apakah konsumsi obat harus dilakukan saat perut kosong dan lain sebagainya). Bukan hanya itu, aturan lain yang juga harus diperharikan adalah jeda waktu pemberian obat pertama dan selanjutnya adalah hal penting yang harus diperhatikan.
4. Biasakan Bertanya
Jangan pernah merasa sungkan atau enggan bertanya pada dokter atau apaoteker bila anda menemukan kesulitan atau ketidak pahaman dalam memberikan obat pada bayi. Sebab hal ini akan menjadi penunjang anda dalam mencapai keberhasilan dari obat yang diberikan.
Bila perlu, maka tidak ada salahnya untuk membuat daftar pertanyaan sebelum anda berangkat menemui dokter. Nah, berikut ini beberapa pertanyaan yang mungkin perlu anda pertimbangkan untuk ditanyakan:
Apa guna obat yang diresepkan?
Bagaimana bila ada dosis yang terlewat?
Bisakah Dokter menjelaskan dosis obat ini kepada kami?
Bisakah obat tersebut dicampur dengan susu atau makanan si kecil?Jika ya, jenis makanan apa saja yang diperbolehkan?
Seberapa cepat obat akan mulai bereaksi?
Adakah efek samping yang mungkin timbul?
Bila rupanya bayi menumpahkan sebagian obat yang diberikan, perlukah saya menambahkan obat tersebut untuk ia minum?
Beberapa pertanyaan ini mungkin perlu anda tanyakan pada dokter agar anda tidak menghadapi kebingungan bila anda menghadapi beberapa kondisi yang tidak terduga.
5. Campurkan dengan Makanan Lain
Umumnya, anak-anak tidak suka dengan minum obat, terlebih lagi bila rasa dari obat yang diberikan pahit. Nah, salah satu trik dalam memberikan obat guna mengakali mereka agar mau mengkonsumsinya adalah dengan mencampurkannya pada beberapa makanan tertentu.
Untuk hal ini, orangtua bisa menanyakan hal ini terlebih dahulu pada dokter atau apoteker yang memberikan resep. Bila bayi anda masih mengkonsumsi ASI atau biasanya susu formula, maka tanyakan apakah mungkin bila obat tersebut dicampurkan kedalam ASI atau pada susu formula yang biasa anda berikan pada mereka.
Selain itu, anda juga bisa menggunakan alat bantu lain untuk memberikan obat pada si buah hati. Seperti misalkan dengan memberikan melalui suntikan oral atau pipet. Dengan menggunakan alat bantu ini anda bisa memasukkan obat pada mulut si bayi dengan lebih mudah dibandingkan hanya dengan menggunakan sendok.
6. Berikan dengan Tepat
Pada saat memberikan obat pada si kecil dan anda sudah melihat aksi perlawanan dari buah hati yang menolak diberikan obat. Maka pintar-pintarlah dalam mensiasati hal ini. Selain itu, selalu berikan obat dengan tepat, yakni dengan memberikannya lewat sudut mulu. Apabila anda memberikannya dari arah depan, maka ada kemungkinan si kecil akan menyemburkan obat yang diberikan yang pada akhirnya obat akan terbuang dengan sia-sia.
7. Pegang dengan Erat
Si kecil yang menolak diberikan obat, umumnya akan melakukan segala cara agar orangtua mengurungkan niatnya untuk memberikan apa yang tidak mereka inginkan. Termasuk mungkin meronta, menangis, ngamuk dan lain sebagainya.
Untuk itu, orangtua bisa memegangi mereka dengan erat-erat, namun tidak terlalu keras sampai menyakiti si bayi. Jika si bayi masih meronta, maka tunggulah sebentar sampai ia menjadi agak tenang. Jangan pernah memaksakan dengan terus menekan si buah hati. Salah-salah hal ini malah akan membuat si bayi trauma mengkonsumsi obat. Selain itu, pastikan pula bila tubuhnya tegak agar jangan sampai ia tersedak.
8. Mintalah Bantuan Oranglain
Bila anda merasakan kesulitan dan kewalahan mengatasi si kecil seorang diri, maka jangan sungkan meminta bantuan orang lain agar tidak membahayakan si kecil. Minta bantuan orangtua atau pengasu anda saat anda tidak kuat menahan si kecil yang mengamuk.
Selain itu, anda bisa meminta mereka untuk menggedong si kecil dan mengalihkan perhatian mereka sementara anda memasukkan obat kedalam mulutnya. Nah, pada saat ini silahkan manfaatkan waktu agar anda bisa memasukkan obat dengan baik kedalam mulutnya. Setelah itu, alihkan dengan memberikan air putih untuk menghilangkan rasa pahit yang ditinggalkan obat dalam mulutnya.
9. Gunakan Bantuan Pipet
Penggunaan pipet atau dropper obat pada bayi akan dapat bekerja dengan lebih baik dibandingkan pada saat anda hanya menggunakan sendok atau takaran biasa. Usaha bayi dalam menolak pada saat diberikan obat akan membuatnya melakukan banyak hal. Mulai dari usaha yang lucu sampai dengan perlakuan yang cukup membuat anda kewalahan. Akan tetapi satu hal yang pasti, pada saat obat tersebut sampai ke mulutnya, anak bayi akan cendrung melakukan usaha untuk bisa memuntahkannya kembali.
Nah, disinilah anda harus pintar-pintar dalam mensiasati agar bagaimana obat tersebut bisa sampai ke tubuhnya dengan baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan alat bantu pipet. Alat ini adalah penakar obat dengan bentuk pipa yang disertai dengan karet yang memungkinkan anda menarik sejumlah obat yang dibutuhkan.
Hanya saja, untuk alat penakar ini obat yang didapat digunakan hanyalah obat cair sehingga obat pil atau yang dihancurkan dalam bentuk serbuk tidak akan bisa diaplikasikan dengan menggunakan pipet.
Dengan menggunakan pipet obat akan lebih mudah "menyusup" meski si kecil mencoba menutup rapat-rapat mulutnya. Pemberian obat dengan menggunakan pipet pun akan membantu memudahkan bayi yang masih belum belajar menelan sesuatu dari sendok.
Untuk mendapatkan alat ukur ini biasanya anda akan bisa mendapatkannya langsung dari kemasan obat. Meski beberapa obat tidak menyertakan alat ini, anda bisa membelinya di apotek.
10. Perhatikan Langkah Memberikan Obat
Baringkan si kecil di punggungnya. Jika memungkinkan mintalah bantuan pasangan atau baby sitter untuk memegangi kedua tangan si kecil dan tahan si kecil tepat diatas bagian pinggulnya. Cara ini akan membantu anda orangtua agar anda dapat menahan si buah hati untuk tidak membalikan tubuhnya pada saat ia menolak meminum obat yang anda berikan.
Selain itu, tegakan kepala si kecil sedikit. Hal ini dilakukan agar si kecil tidak tersedak pada saat ia menenggak obat yang anda berikan pada mereka. Perhatikan segala kemungkinan yang akan membahayakan si kecil pada saat anda memberikan pengobatan. Untuk itulah, bantuan dari oranglain akan sangat membantu anda.
11. Perhatikan Hal Penting
Dalam memberikan obat pada si bayi sebaiknya perhatikan beberapa hal yang akan membahayakan kesehatan mereka setelah mengkonsumsi obat yang diberikan. Hal ini dikarenakan ada sebagian anak bayi yang tidak cocok dengan jenis obat tertentu atau mengalami kendalam dengan obat yang diberikan. Perhatikan beberapa hal ini jika:
Muncul gejala alergi, maka hentikan pemberian obat dan segera konsultasikan kondisi si buah hati ke dokter
Bila dokter memberikan obat jenis antibiotik, maka berikan obat sampai habis meski anda menemukan kondisinya sudah lebih baik.
Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter bila anda hendak memberikan perubahan pada obat yang anda berikan
Hindari pemberian obat yang tidak jelas.
Demikian beberapa hal yang dapat dilakukan dalam memberikan obat pada bayi yang aman. Semoga bermanfaat.
Sumber : http://bidanku.com/trik-berikan-obat-pada-bayi-yang-aman