Sabtu, 20 Mei 2017

Saat Itu Jilbabku Terbakar, Tapi Kutahu Ini Cara Allah Menegurku

Kisah berikut ini merupakan kiriman sahabat Vemale, Risha Nursahid, untuk mengikuti Lomba Kisah Ramadan 2016. Ia menceritakan sebuah kejadian yang membuat sebagian tubuhnya mengalami luka bakar. Namun, di titik itu ia kembali merasa ditegur oleh Allah untuk lebih istiqomah dalam berjilbab.


Dulu aku adalah perempuan yang suka seenaknya saja jika memakai jilbab. Ketika aku ingin, aku memakainya. Ketika aku merasa rambutku sedang bagus, aku enggan memakainya. Namun semua itu berubah ketika satu kejadian menimpaku. Hal itulah yang menjadi alasan kuatku untuk terus memakai jilbab sampai sekarang. Aku yakin inilah cara Allah menegur dan menuntunku untuk menyempurnakan amalku sebagai perempuan muslim.

Bulan Oktober lalu, aku dan teman-temanku merencanakan untuk pergi berkemah. Setelah mendapatkan izin dari orang tua, kami mulai menyiapkan peralatan dan bekal makanan untuk berkemah. Seorang teman kami yang anggota pecinta alam pun membantu dan mengajari kami tentang cara membuat dan menggunakan kompor spiritus yang rencananya akan kami gunakan sebagai peralatan memasak nanti.

Kami berencana untuk berkemah selama 4 hari di sebuah desa kecil di kabupaten. Setelah semua bekal dan perlengkapan siap, rombongan kami yang terdiri dari 4 perempuan dan 3 laki-laki pun segera berangkat menggunakan jasa travel. Perjalanan untuk sampai di desa itu memakan waktu sekitar 2 jam. Masyarakat di sana sangat ramah pada kami. Mereka memberitahu kami tempat di dekat sungai yang akhirnya kami pilih sebagai tempat berkemah.

Aku dan teman-temanku sangat menikmati kebersamaan itu. Kami mendirikan tenda, memasak, makan bersama, bercerita di saat malam, dan saat ingin shalat, kami tinggal menumpang di rumah warga. Tak terasa dua hari sudah kami berkemah dan sejauh ini kami masih sangat menikmatinya. Esok paginya di hari ketiga, aku bangun pagi seperti biasa. Entah kenapa, aku merasa ingin memakai jilbab setelah 2 hari kemarin tidak memakainya. Aku segera membuka tasku untuk mengambil jilbab kemudian memakainya.  Setelah itu, aku dan temanku bersiap untuk memasak makanan.

Aku pun segera menyiapkan bahan makanan, sedangkan temanku mengeluarkan kompor spiritus dari tempatnya. Untuk sekedar info, kompor spiritus adalah kompor darurat yang dibuat menggunakan kaleng minuman yang dibelah dua dan diambil yang bagian bawahnya. Untuk penggunaannya, galilah lubang yang diameter dan dalamnya sama dengan ukuran kaleng. Kemudian letakkan kaleng di dalam lubang tersebut. Letakkan kapas di dalam kaleng lalu tuangkan spiritus secukupnya sampai seluruh bagian kapas itu basah.

Setelah itu hidupkan api dengan korek. Setelah kompor hidup, letakkan beberapa batu atau kayu di atas lubang sebagai tungku, kemudian letakkan alat masak seperti nesting (pengganti panci) di atas lubang kompor tersebut. Untuk peringatan, ketika apinya dirasa sudah terlalu kecil dan kalian ingin menambahkan spiritus untuk memperbesar api, matikanlah apinya terlebih dahulu dengan cara menutupinya dengan kain basah atau batu yang lembap sampai apinya mati.


Sumber : https://www.vemale.com/inspiring/lentera/95093-saat-itu-jilbabku-terbakar-tapi-kutahu-ini-cara-allah-menegurku.html