Aplikasi kencan Tinder rupanya tak hanya dipakai untuk menemukan pasangan kencan oleh manusia. Baru-baru ini, seekor badak putih jantan yang diduga merupakan spesies terakhir bergabung dengan aplikasi Tinder.
Mengutip laman Telegraph, Kamis (27/4/2017), upaya ini dilakukan oleh ahli satwa liar yang ingin melindungi dan mengembangbiakkan sang badak langka guna membuat spesies badak putih tetap lestari.
Dalam kampanye "The Most Eligible Bachelor in the World" yang digagas oleh konservasi satwa liar Kenya, Ol Pejeta Conservacy dan aplikasi kencan Tinder berfokus pada spesies badak putih jantan bernama Sudan.
"Tanpa bermaksud terlalu berterus terang, namun nasib spesies kami tergantung padaku," demikian tertulis dalam profil Tinder Sudan si badak putih.
Ol Pejeta Conservacy dan Tinder berupaya mengumpulkan donasi US$ 9 juta atau sekitar Rp 120 miliar. Dana yang terkumpul ini diharapkan bisa digunakan untuk membiayai penelitian tentang metode pembiakan badak putih secarain-vitro. Semuanya dilakukan untuk melindungi spesies badak putih dari kepunahan.
Head of Communication and Marketing Tinder Matt David mengatakan, pihaknya bermitra dengan Ol Pejeta Conservatory guna memberi kesempatan Sudan bertemu dengan pasangannya.
"Kami optimis (dengan hal ini), mengingat profil Sudan akan terlihat di Tinder yang kini beroperasi di 190 negara dengan lebih dari 40 bahasa," kata David.
Profil Sudan si badak putih jantan di Tinder (Sumber: Telegraph)
Sekadar informasi, Sudan si badak langka kini tinggal di pusat konservasi bersama dengan dua betina, yakni Najin dan Fatu. Sudan juga dilindungi sepanjang waktu oleh penjaga pusat konservasi tersebut.
CEO konservasi Richard Vigne mengatakan, saat ini spesies badak putih telah menghadapi kondisi buruk.
"Hal ini merupakan dampak yang ditimbulkan manusia terhadap ribuan spesies lainnya di seluruh Bumi," kata Vigne.
Pada akhirnya, tujuan dari program ini adalah memperkenalkan kembali populasi badak putih ini ke alam liar.
"Di sanalah sebenarnya proses perkembangbiakan ini akan direalisasikan," tutur Vigne.
Sumber : https://today.line.me/id/article/35d3fa9f8da23596eff2c3d0931bb8c6fcf9fd87cf454e783eef6689f81da73f
Mengutip laman Telegraph, Kamis (27/4/2017), upaya ini dilakukan oleh ahli satwa liar yang ingin melindungi dan mengembangbiakkan sang badak langka guna membuat spesies badak putih tetap lestari.
Dalam kampanye "The Most Eligible Bachelor in the World" yang digagas oleh konservasi satwa liar Kenya, Ol Pejeta Conservacy dan aplikasi kencan Tinder berfokus pada spesies badak putih jantan bernama Sudan.
"Tanpa bermaksud terlalu berterus terang, namun nasib spesies kami tergantung padaku," demikian tertulis dalam profil Tinder Sudan si badak putih.
Ol Pejeta Conservacy dan Tinder berupaya mengumpulkan donasi US$ 9 juta atau sekitar Rp 120 miliar. Dana yang terkumpul ini diharapkan bisa digunakan untuk membiayai penelitian tentang metode pembiakan badak putih secarain-vitro. Semuanya dilakukan untuk melindungi spesies badak putih dari kepunahan.
Head of Communication and Marketing Tinder Matt David mengatakan, pihaknya bermitra dengan Ol Pejeta Conservatory guna memberi kesempatan Sudan bertemu dengan pasangannya.
"Kami optimis (dengan hal ini), mengingat profil Sudan akan terlihat di Tinder yang kini beroperasi di 190 negara dengan lebih dari 40 bahasa," kata David.
Profil Sudan si badak putih jantan di Tinder (Sumber: Telegraph)
Sekadar informasi, Sudan si badak langka kini tinggal di pusat konservasi bersama dengan dua betina, yakni Najin dan Fatu. Sudan juga dilindungi sepanjang waktu oleh penjaga pusat konservasi tersebut.
CEO konservasi Richard Vigne mengatakan, saat ini spesies badak putih telah menghadapi kondisi buruk.
"Hal ini merupakan dampak yang ditimbulkan manusia terhadap ribuan spesies lainnya di seluruh Bumi," kata Vigne.
Pada akhirnya, tujuan dari program ini adalah memperkenalkan kembali populasi badak putih ini ke alam liar.
"Di sanalah sebenarnya proses perkembangbiakan ini akan direalisasikan," tutur Vigne.
Sumber : https://today.line.me/id/article/35d3fa9f8da23596eff2c3d0931bb8c6fcf9fd87cf454e783eef6689f81da73f