Sabtu, 08 April 2017

Kenali Tanda Depresi saat Hamil dan Cara Mengatasinya

 Biasanya ibu akan bahagia saat hamil. Namun tidak jarang beberapa ibu yang malah merasa sedih, cemas, takut dan stres. Apabila merasakan hal itu secara berlebihan, maka Anda patut waspada dengan prenatal depression atau depresi yang menyerang saat hamil.


Untuk mengetahui lebih jelas tentang kondisi ini, yuk simak penjelasan berikut:


Bagaimana gejalanya?
Banyak ibu yang menganggap apa yang mereka rasakan adalah akibat dari perubahan hormon selama hamil, sehingga mengabaikan perasaan tidak nyaman yang dirasakan. Namun, gejala-gejala spesifik di bawah ini bisa jadi acuan bahwa Anda sedang mengalami depresi. Apa sajakah itu?


- Merasa cemas

Jika Anda merasakan kecemasan berlebihan dan hampir terjadi setiap hari, maka ada baiknya mencari bantuan untuk mengatasi perasaan Anda itu.


- Bad mood
Jika Anda merasa tidak nyaman dan kesal dengan orang-orang di sekitar Anda, bahkan tidak berhenti menangis.


- Kelelahan
Merasa lelah, sulit bekonsentrasi, terjaga di malam hari karena merasa cemas.


- Tidak berminat
Anda tidak bersukacita dengan kehadiran calon bayi di rahim, tidak tertarik atau tidak berminat melakukan sesuatu dan tidak punya nafsu makan.


- Pikiran negatif
Anda selalu dihantui dengan pikiran negatif, misalnya suami atau kerabat tidak perhatian, tetangga membicarakan Anda, dan lain-lain.


-Tidak ada kelekatan dengan janin di dalam perut
Anda merasa bahwa kehidupan Anda menjadi berubah lebih buruk dengan kehadiran bayi dan tidak suka fakta bahwa Anda sedang hamil.


Apa penyebabnya?
Penyebab utama prenatal depression adalah karena ketidakseimbangan hormol selama kehamilan. Ada juga yang berpendapat karena adanya riwayat penyakit mental dalam keluarga, serta beberapa faktor lain seperti morning sickness, kecemasan atau tidak siap menjadi ibu baru, masalah keuangan dan mengkhawatirkan hubungan dengan suami setelah melahirkan.


Cara mengatasinya
Ada banyak cara untuk mengatasi depresi selama hamil di antaranya mengenali diri sendiri kemudian melakukan konseling dengan psikiater maupun psikolog untuk mendapatkan terapi yang tepat. Beberapa ibu juga biasanya meminum obat antidepresan. Yang tak kalah penting adalah sharing masalah Anda dengan ibu yang merasakan hal sama dalam sebuah komunitas. Dengan penanganan tepat, maka depresi itu akan hilang jauh-jauh dari hidup Anda.


Sumber : http://www.motherandbaby.co.id