Bahkan saat ini sudah banyak wanita yang menjadi driver taksi online. Perlindungan berupa asuransi kendaraan sebenarnya dibutuhkan baik pria maupun wanita. Dengan asuransi kendaraan, risiko yang bisa menimpa kendaraan kesayangan bisa dialihkan pada perusahaan asuransi.
Namun, jika melihat fakta-fakta berikut, agaknya kita harus setuju kalau wanita lebih butuh asuransi kendaraan.
1. Angka Kecelakaan Pengendara Wanita Semakin Meningkat
Istilah ‘ugal-ugalan’ mungkin lebih lekat pada pengendara pria. Namun berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, jumlah kecelakaan di jalan raya pada wanita justru meningkat. Di tahun 2015, angka kecelakaan meningkat sebesar 49,5 persen atau 4.445 kejadian. Parahnya lagi, wanita juga lebih sering menjadi korban kecelakaan dibanding pria, dengan perbandingan 5:2.
Banyaknya pengendara wanita memang menandakan kalau wanita makin mandiri. Sekitar 80 persen pengendara wanita berkendara untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Sementara sosialisasi mengenai safety riding terlalu maskulin dan belum cukup efektif dalam mengedukasi wanita.
2. Pengendara sepeda motor rata-rata lebih mudah gugup
Pengendara wanita dinilai lebih rentan mengalami kecelakaan sepeda motor dibandingkan pria. Berdasarkan data Polda Metro Jaya, sepanjang 2015 tercatat 1.621 wanita terlibat kecelakaan sepeda motor. Sebanyak 87 orang meninggal, 525 orang luka berat, dan 1.009 orang luka ringan.
Berdasarkan data AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), angka pembelian sepeda motor oleh wanita di Indonesia meningkat 8-15 persen setiap tahunnya. Sedangkan jumlah kecelakaan sepeda motor yang melibatkan pengendara motor wanita melonjak hingga 49,50 persen per tahun.
Menurut Kepala Seksi Sarana Orang dan Barang Sub Direktorat Pendidikan dan Rekayasa Polda Metro Jaya Komisaris Endah Susilowati, mengutip Kompas, pengendara sepeda motor wanita rata-rata lebih mudah gugup dan refleksnya tidak sebaik pengendara pria.
Namun tentunya hal tidak mengeneralisir kemampuan mengemudi wanita. Karena masih banyak wanita yang cakap, paham safety riding, dan rambu-rambu lalu lintas.
3. Menjadi sasaran utama begal
Banyak modus begal untuk mengincar pengendara wanita. Para begal ini berpikir korban wanita lebih mudah dijatuhkan karena takut melawan. Contohnya adalah lima begal Bandar Lampung yang ditembak mati polisi. Keputusan menembak mati diambil karena tersangka melawan dan melakukan baku tembak.
Setiap beraksi, para begal ini menggunakan senjata tajam dan senjata api. Kelima pelaku kerap menyasar wanita sebagai korbannya dan terkenal sadis.
Dengan memiliki asuransi kendaraan all risk, pengendara wanita tidak perlu melawan ketika misalnya kaca spion dipecahkan oleh begal. Melawan malah akan membahayakan nyawa. Pihak asuransi akan menanggung jika kendaraan rusak atau hilang.
4. Lebih tenang saat berkendara
Asuransi kendaraan memberikan rasa tenang dalam berkendara. Asuransi kendaraan wajib dimiliki oleh pengendara pemula di mana risiko lalai karena belum terbiasa terbilang tinggi.
Kamu tidak perlu khawatir dengan risiko terserempet saat terjebak kemacetan, atau ketika tertemu dengan pengendara arogan. Lecet, rusak, mogok, menjadi urusan pihak asuransi.
5. Finansial keluarga lebih aman
Ibu rumah tangga yang bilang pada suaminya kalau mobil menabrak saat parkir, padahal saat itu akhir bulan dan mobil tidak punya asuransi. Hal ini mungkin cukup membuat kacau anggaran rumah tangga. Tapi dengan memiliki asuransi kendaraan, cukup keluarkan Rp200-300 ribu dari dana darurat dan mobil atau motor kembali mulus seperti semula.
Sumber : https://today.line.me/id/article/5c7a7d8c0950719d0bf321323e571e6b01d7b803ee0f90a320a96018450ac6ee
Namun, jika melihat fakta-fakta berikut, agaknya kita harus setuju kalau wanita lebih butuh asuransi kendaraan.
1. Angka Kecelakaan Pengendara Wanita Semakin Meningkat
Istilah ‘ugal-ugalan’ mungkin lebih lekat pada pengendara pria. Namun berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, jumlah kecelakaan di jalan raya pada wanita justru meningkat. Di tahun 2015, angka kecelakaan meningkat sebesar 49,5 persen atau 4.445 kejadian. Parahnya lagi, wanita juga lebih sering menjadi korban kecelakaan dibanding pria, dengan perbandingan 5:2.
Banyaknya pengendara wanita memang menandakan kalau wanita makin mandiri. Sekitar 80 persen pengendara wanita berkendara untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Sementara sosialisasi mengenai safety riding terlalu maskulin dan belum cukup efektif dalam mengedukasi wanita.
2. Pengendara sepeda motor rata-rata lebih mudah gugup
Pengendara wanita dinilai lebih rentan mengalami kecelakaan sepeda motor dibandingkan pria. Berdasarkan data Polda Metro Jaya, sepanjang 2015 tercatat 1.621 wanita terlibat kecelakaan sepeda motor. Sebanyak 87 orang meninggal, 525 orang luka berat, dan 1.009 orang luka ringan.
Berdasarkan data AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), angka pembelian sepeda motor oleh wanita di Indonesia meningkat 8-15 persen setiap tahunnya. Sedangkan jumlah kecelakaan sepeda motor yang melibatkan pengendara motor wanita melonjak hingga 49,50 persen per tahun.
Menurut Kepala Seksi Sarana Orang dan Barang Sub Direktorat Pendidikan dan Rekayasa Polda Metro Jaya Komisaris Endah Susilowati, mengutip Kompas, pengendara sepeda motor wanita rata-rata lebih mudah gugup dan refleksnya tidak sebaik pengendara pria.
Namun tentunya hal tidak mengeneralisir kemampuan mengemudi wanita. Karena masih banyak wanita yang cakap, paham safety riding, dan rambu-rambu lalu lintas.
3. Menjadi sasaran utama begal
Banyak modus begal untuk mengincar pengendara wanita. Para begal ini berpikir korban wanita lebih mudah dijatuhkan karena takut melawan. Contohnya adalah lima begal Bandar Lampung yang ditembak mati polisi. Keputusan menembak mati diambil karena tersangka melawan dan melakukan baku tembak.
Setiap beraksi, para begal ini menggunakan senjata tajam dan senjata api. Kelima pelaku kerap menyasar wanita sebagai korbannya dan terkenal sadis.
Dengan memiliki asuransi kendaraan all risk, pengendara wanita tidak perlu melawan ketika misalnya kaca spion dipecahkan oleh begal. Melawan malah akan membahayakan nyawa. Pihak asuransi akan menanggung jika kendaraan rusak atau hilang.
4. Lebih tenang saat berkendara
Asuransi kendaraan memberikan rasa tenang dalam berkendara. Asuransi kendaraan wajib dimiliki oleh pengendara pemula di mana risiko lalai karena belum terbiasa terbilang tinggi.
Kamu tidak perlu khawatir dengan risiko terserempet saat terjebak kemacetan, atau ketika tertemu dengan pengendara arogan. Lecet, rusak, mogok, menjadi urusan pihak asuransi.
5. Finansial keluarga lebih aman
Ibu rumah tangga yang bilang pada suaminya kalau mobil menabrak saat parkir, padahal saat itu akhir bulan dan mobil tidak punya asuransi. Hal ini mungkin cukup membuat kacau anggaran rumah tangga. Tapi dengan memiliki asuransi kendaraan, cukup keluarkan Rp200-300 ribu dari dana darurat dan mobil atau motor kembali mulus seperti semula.
Sumber : https://today.line.me/id/article/5c7a7d8c0950719d0bf321323e571e6b01d7b803ee0f90a320a96018450ac6ee