Senin, 27 Maret 2017

Catat Obat Keputihan pada Ibu Hamil dan Fakta Berikut Ini



Keputihan adalah kondisi yang normal bagi perempuan yang sedang hamil maupun tidak, sehingga obat keputihan pada ibu hamil sebenarnya tidak diperlukan kecuali jika terdapat infeksi pada vagina.

Perempuan biasanya mulai mengalami keputihan beberapa waktu menjelang masa pubertas dan berakhir saat menopause. Cairan yang dikeluarkan oleh vagina ini akan meningkat ketika Anda hamil, hal ini terjadi karena semakin banyaknya darah yang mengalir ke dalam leher rahim (serviks) seiring dengan semakin dekatnya waktu persalinan. Pada waktu ini, tepatnya beberapa hari sebelum persalinan, biasanya keputihan akan mulai mengandung lendir yang pekat serta darah.


Keputihan juga bisa bertambah banyak ketika Anda sedang berada dalam masa ovulasi, mengalami peningkatan gairah seksual, atau saat sedang menyusui. Aroma, ketebalan, dan warna keputihan pun berbeda-beda pada setiap perempuan. Selama tidak berbau dan tidak terdapat rasa gatal maupun perih, maka keputihan yang Anda alami masih tergolong normal dan tidak terinfeksi bakteri maupun disebabkan oleh kondisi lain.

Tanda Keputihan yang Terinfeksi

Keputihan yang tidak terinfeksi biasanya tidak memerlukan obat dan bisa ditangani di rumah, namun lain halnya dengan keputihan yang terinfeksi. Bagaimana membedakan keputihan yang terinfeksi, berikut adalah beberapa tanda keputihan tidak normal yang perlu diwaspadai:
  •     Keputihan mengeluarkan aroma tidak sedap, busuk, atau amis.
  •     Teksturnya menggumpal atau kental
  •     Cair dan berwarna putih atau abu
  •     Berwarna kuning, hijau, atau seperti dadih susu
  •     Merasa nyeri atau sakit
  •     Sakit ketika berhubungan seksual
  •     Gatal

Segera temui dokter jika Anda mengalami keputihan dengan gejala di atas, atau jika keputihan berubah warna menjadi kecokelatan, yang bisa berarti Anda mengalami perdarahan atau flek, hal ini normal di awal kehamilan namun harus tetap Anda sampaikan saat melakukan pemeriksaan kehamilan. Jika tidak segera diobati, beberapa risiko yang mungkin dihadapi adalah keguguran atau persalinan prematur.

Obat Keputihan pada Ibu Hamil dan Tips Mengatasinya

Keputihan yang dialami ketika hamil adalah hal yang normal dan tidak selalu membutuhkan penanganan khusus. Yang perlu dilakukan adalah mencegah keputihan berubah menjadi kondisi yang berisiko pada kandungan, misalnya keguguran akibat infeksi bakteri di vagina. Jika Anda terbukti terserang infeksi, dokter dapat memberikan beberapa jenis obat keputihan pada ibu hamil yang sesuai dengan jenis infeksinya.

Metronidazole adalah satu-satunya kandungan obat keputihan yang dianjurkan pada ibu hamil untuk mengobati infeksi Trichomoniasis vaginalis.

Infeksi bakteri pada vagina atau bacterial vaginosis yang menyebabkan keputihan tidak normal dapat diobati dengan pemberian antibiotik oral atau krim yang dimasukkan ke dalam vagina. Sementara, keputihan akibat infeksi jamur akan diobati dengan pemberian obat antijamur yang biasanya diberikan selama 7 hari. Perlu diwaspadai bahwa obat antijamur biasanya tidak akan diberikan pada trimester pertama kehamilan. Diskusikanlah penggunaan obat-obat ini dengan dokter kandungan agar Anda mendapatkan obat keputihan untuk ibu hamil yang benar-benar sesuai dan aman bagi Anda dan janin.

Hal lain yang tidak kalah penting untuk dilakukan selain mengonsumsi obat keputihan pada ibu hamil di atas adalah menjaga agar vagina tetap kering dan bersih. Hindari menggunakan produk pembersih vagina atau pantyliner yang mengandung parfum, dan gunakanlah pakaian dalam yang tidak terlalu ketat serta nyaman.

Sumber:alodokter.com