Bagi sebagian wanita yang sedang hamil, terkadang memiliki sebuah pertanyaan yang cukup merisaukan tentang kehamilan yang sedang dirasakan. Ada sebagian wanita yang ingin sekali memiliki bayi kembar namun dilain pihak ada juga wanita yang justru takut jika hamil anak kembar. Hal tersebut cukup wajar karena sebagian wanita merasa tak akan sanggup untuk merawat dua bayi sekaligus karena satu bayi saja sudah repot apalagi dua. Namun terlepas dari semua ketakutan maupun kekhawatiran tersebut kehamilan adalah sebuah anugerah yang harus dijaga dan dirawat dengan penuh cinta dan sebaik-baiknya.
Kehamilan Kembar
Sesungguhnya kehamilan yang di alami oleh semua wanita tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya. Kondisi kesehatan dan psikis saat kehamilan terjadi disebut-sebut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi pada masa kehamilan. Apalagi kehamilan tunggal dan kembar, tentunya hal tersebut memiliki perbedaan entah banyak ataupun sedikit. Memang benar jika gejala seperti morning sickness, kelelahan, kenaikan berat badan yang drastis dapat menimbulkan pertanyaan apakah ini gejala hamil anak kembar?
Tanda Kehamilan Kembar
Sekali lagi kondisi ibu pada masa kehamilan sangatlah berpengaruh dan juga berbeda di setiap kehamilan, namun juga ada beberapa ibu yang beruntung hanya mengalami sedikit ketidaknyamanan tersebut, sangat ringannya hingga bahkan tidak pernah menduga jika sedang hamil anak kembar. Meskipun berbeda antara kehamilan satu dengan yang lainnya, namun ada beberapa tanda yang lebih umum terlihat sebagaimana berikut:
1. Pada awal trimester pertama umumnya terjadi peningkatan berat badan yang cukup signifikan, dan hal tersebut diakibatkan karena adanya peningkatan volume darah. Namun ada juga sebagian wanita yang mengalami peningkatan berat badan saat di trimester awal tapi tidak hamil kembar, jadi jangan jadikan hal tersebut sebagai pedoman yang utama.
2. Kadar HCG dalam urin yang lebih tinggi, ini dapat terlihat dalam tes urine kehamilan awal yang menunjukan dua garis gelap pada stik tes kehamilan yang menunjukan tanda positif menjadi lebih gelap. Karena pada kehamilan tunggal biasanya menunjukan tanda yang samar.
3. Merasa sangat mual dari awal kehamilan, hal tersebut kadang-kadang bisa menjadi sangat ekstrim. Karena ibu merasa kesulitan untuk mentolerir apa pun baik makanan, bau, tekstur maupun bentuk makanan. Umumnya daging, makanan laut, kopi dan teh adalah makan yang mungkin membuat ibu hamil mual tanpa sebab.
4. Rahim (Uterus) yang membesar lebih cepat mencerminkan bahwa ada dua embrio, bukan hanya satu yang ada di dalam rahim.
5. Nyeri payudara yang ekstrim, sebuah titik di mana ibu hamil mungkin merasa sangat tidak nyaman saat memakai bra.
6. Memiliki keinginan untuk buang air lebih sering dari biasanya. Meskipun frekuensi keinginan untuk berkemih merupakan gejala awal kehamilan secara umum, namun saat mengalamil kehamilan kembar, hal tersebut dapat terjadi peningkatan jauh lebih besar. Ini karena rahim yang membesar melebihi keadaan kehamilan normal.
7. Pada sebagian wanita yang memiliki kehamilan kembar akan mengalami kram rahim lebih sering namun hal tersebut tidak terkait dengan adanya pendarahan.Hal tersebut bisa menjadi gejala dari nyeri ligamen dan juga karena rahim berkembang relatif lebih cepat karena ada dua janin yang berkembang didalamnya.
8. Wanita yang sedang hamil anak kembar lebih cenderung murung, menjadi mudah menangis dan kondisi psikis yang dapat dikatakan agak labil. Sekali lagi, suasana hati yang labil merupakan sebuah gejala kehamilan yang umum, namun di saat hamil anak kembar, maka semua hal tersebut cenderung lebih ekstrim.
9. Pada sebagian wanita yang sedang mengalami kehamilan kembar mungkin akan merasakan gerakan janin jauh lebih awal pada kehamilan tunggal pada umumnya.
10. Keturunan atau genetik, kebanyakan kehamilan kembar juga dipengaruhi oleh adanya garis keturunan di dalam keluarga yang pernah memiliki kehamilan kembar.
Resiko Kehamilan Kembar
Setelah mengetahui dan melihat tanda tanda kehamilan kembar mungkin hanya menjadi sebuah dugaan saja, hingga kehamilan tersebut dinyatakan kebenarannya melalui serangkaian pemeriksaan. Seperti pemeriksaan USG dan juga terdengarnya dua detak jantung yang dilakukan oleh dokter kandungan. Namun sayangnya, risiko pada kehamilan justru juga meningkat selama kehamilan kembar terjadi. Meskipun demikian hal tersebut juga bukanlah sebuah jaminan akan menjadi sebuah masalah yang serius, karena banyak kehamilan kembar yang terjadi hingga persalinan berjalan dengan lancar.
Berikut beberapa resiko yang sering terjadi pada kehamilan kembar:
- Kelahiran prematur, misalnya kelahiran terjadi pada usia kehamilan baru mencapai atau kurang dari 38 minggu.
- Berat badan bayi baru lahir rendah, hal tersebut karena ada dua janin yang tumbuh di satu rahim yang sama.
- Salah satu bayi memiliki berat lahir lebih kecil dari yang lain. Hal ini umum terjadi selama kehamilan kembar karena salah satu bayi menerima lebih banyak nutrisi dan ruang rahim dari bayi lainnya.
- Pada wanita yang hamil anak kembar resiko untuk mengalami preeklamsia menjadi lebih besar. Gejala preeklampsia pada ibu hamil ditandai dengan adanya peningkatan tekanan darah selama kehamilan, inilah mengapa sangat penting bagi para ibu hamil untuk selalu memantau kondisinya selama kehamilan.
- Diabetes gestational, ialah diabetes yang sering dialami oleh ibu selama masa kehamilan. Dan bahaya diabetes saat hamil akan lebih meningkat pada kehamilan kembar di bandingkan dengan khamilan normal.
Yang perlu diperhatikan ialah bahwa entah mengalami kehamilan tunggal atau kembar seorang ibu hamil harusnya merawat kehamilannya dengan sebaik-baiknya, seperti memeriksakan kandungan secara rutin ke dokter kandungan atau bidan agar terhindar dari bahaya kehamilan lainnya.
Sumber : http://hamil.co.id/pra-hamil/ciri-ciri-orang-hamil/tanda-kehamilan/tanda-tanda-hamil-kembar